Saya mungkin bisa dikatakan sebagai saksi sejarah dalam perkembangan SMA Negeri 2 Ciputat sampai sekarang ini. Walaupun masih digolongkan 'hijau', saya sudah mengalami empat masa kepemimpinan kepala SMA Negeri 2 Ciputat.
Pertama saya datang, yaitu tahun Juli 1998, SMA negeri 2 Ciputat baru memiliki 12 lokal dan siswa masih harus berbagi waktu sekolah pagi dan sore hari. Sekarang SMA Negeri 2 Ciputat telah memiliki 27 kelas, ditambah beberapa lab dan sebuahperpustakaan. Semua siswa bisa mengikuti rombongan belajar bersamaan, yaitu di pagi hari. Perkembangan terus menerus dilakukan, baik fisik maupun akademik, walaupun di sana-sini masih banyak kekurangan.
Pada era Pak Dedi ini, SMA Negeri 2 Ciputat ditantang untuk mengikuti kemajuan jaman dengan drastis. Program yang sangat jelas berbeda di Tangsel ini yaitu, 5 hari aktif, upacara hanya setiap tanggal 17, RSBI, menuju ISO Manajemen Mutu, dan program-program lainnya. Perlu dicatat, Pak Dedi belum lagi memulai 'debut' APBS nya. Tapi sekarang kita bisa melihat mobil sekolah dengan logo tercinta kita terpampang di pintu mobil tersebut. Taman yang sementara ini dipagar mulai terlihat menghiasi, taman yang lama, tapi terdiri lebih banyak pohon. Jalan kumuh menuju wc kelas kapel di belakang kantor kelurahan diperbaiki menjadi sebuah taman.
Saya terus terang senang dengan arah perkembangan SMA Negeri 2 Ciputat, sambil berharap bahwa itu semua baru awal gebrakan pak Dedi. Saya menunggu gebrakan selanjutnya, dari pimpinan baru saya ini.
Pak Dedi berharap SMA Negeri 2 Ciputat membuat jalinan dengan sekolah dari negara lain sebagai 'sister school'. Ini benar-benar gebrakan yang fantastis, dan saya sangat mendukung, banyak harapan yang sudah ada di benak saya. Membaca laporan dari pak Herli, dan setelah bertemu langsung Sore tadi, saya sangat berharap SMA Negeri 2 Ciputat terbang lebih tinggi lagi. Sister school adalah sebuah jalan atau strategi yang jitu membawa perubahan. Beberapa alasan bagi saya adalah:
1. terjadi hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua pihak
Kerjasama tersebut bisa meningkatkan kemampuan siswa, tenaga kependidikan, dan leadership di SMA negeri 2 Ciputat. Ethos kerja dari bangsa Australia bisa kita adopsi, sehingga kita bisa meningkatkan kemampuan keahlian dalam mengelola lembaga pendidikan serta manajerial yang lebih baik, yang akan menghasilkan peserta didik bermutu lebih baik juga. Bagi pihak Weeroona, mereka bisa menjadikan kita sebagai pembanding atau, studi kasus dalam mengelola pendidikan dengan peserta didik yang berasal dari Asia, karena kita juga manifestasi dari Asia.
Selain itu, kerjasama ini akan membuka mata tantang kultur kedua pihak, dan akan memperkaya khasanah budaya masing-masing.
2. terjadi tukar menukar pengetahuan dalam berbagai bidang, terutama bidang pendidikan
Dalam hal pengajaran di kelas, terutama bahasa Inggris bagi siswa di Indonesia, SMA Negeri 2 Ciputat bisa mendapat wawasan baru tentang cara mengajar bahasa Inggris yang baik. Hal itu juga terjadi sebaliknya bagi pihak Weeroona dalam pengajaran bahasa Indonesia. Pertukaran pengetahuan pengajaran bahasa Indonesia dan Inggris adalah awal yang bisa berkembang pada mata pelajaran lain. Selain itu terdapat beberapa mata pelajaran yang berbeda di kedua sekolah yang bisa dipelajari untuk dipraktekkan di sekolah lainnya.
3. terjadi keadaan saling menghargai sebagai bangsa yang berdaulat dengan tali persahabatan
Persahabatan tidak perlu melihat warna kulit atau bendera, agama maupun afiliasi politik. Persahabatan tidak mengenal kontinen, dan itu akan lebih baik dari pada permusuhan. "Musuh pun kalau dirangkul tidak mungkin mendorong". Persaudaraan sekolah ini saya bayangkan menjadi saudara yang saling berbagi, dan lebih banyak pada sisi perkembangan kemanusiaan bukan politik.
4. terbukanya wawasan kedua pihak tentang negara tetangga yang lebih obyektif
kedua pihak dapat saling berhubungan dengan korespondensi atau berbicara langsung menggunakan teknologi komunikasi terkini yang tidak terbatas, sehingga masing-masing dapat menilai kondisi sister school di seberang dengan obyektif.
Demikianlah kesan saya terhadap program 'sister school' SMA Negeri 2 Ciputat dan Weeroona College mengingat SMA Negeri 2 Ciputat adalah sekolah yang masih muda dan kecil.
Saya sangat menyambut baik program ini dan sangat menghargai upaya pihak-pihak terkait, terutama Pak Herli. Pak Herli bahkan menyempatkan diri datang ke SMA Negeri 2 Ciputat di sela-sela kesibukannya di tanah air untuk meyakinkan panitia tentang realisasi program ini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Pak Yudha trims atas kerja kerasnya. Silakan terus gelorakan al ini ke segenap sivitas akademika ciputat 2. Pada banner ada kata yg mestinya " Program" dengan satu "m". Mohon dikoreksi.
ReplyDeleteOh iya, pak Herli terima kasih atas bantuannya. Mengenai banner, saya akan perbaiki lagi
ReplyDeletekeren pak..
ReplyDelete